Wednesday, May 15, 2013

KITAB FIQH MUHAMMADIYYAH




BUKU KITAB FIQH JILID TELU, yang dikarang dan diterbitkan oleh MUHAMMADIYYAH bagian TAMAN PUSTAKA Djokjakarta, terbit tahun 1343 Hijriyyah.

setelah membaca buku tersebut.... DAPAT DISIMPULKAN antara NU dan Muhammadiyyah, dari sisi amaliyahnya itu dulunya sama. antara lain : 1. bacaan iftitah, 2. sholawat yang menggunakan SAYYIDINA, 3. dzikir setelah sholat, DLL.

1. dalam bab WACAN SHOLAT LAN MA'NANE halaman 25, bacaan IFTITAH-nya KABIROWWALHAMDULILLAHI KATSIRO.... bukan ALLOHUMMA BAA'ID....

2. pada halaman 26 Fatihah menggunakan BASMALAH....

3. dalam halaman 29, sholawat yang dibaca dalam tahiyyat menggunakan SAYYIDINA

semua itu dipertegas dalam BAB PIRANGANE RUKUNE SHOLAT halaman 31-33. kecuali masalah sholawat. di bab ini dijelaskan sholawat adalah allohumma sholli 'ala Muhammad. hemat saya, penjelasan itu sekedar menunjukkan bahwa bacaan sholawat itu cukup dengan ALLOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD, bukan membid'ahkan sayyidina....

dipertegas lagi dalam rukun hutbah halaman 57, membaca sholawat menggunakan sayyidina.

4. di halaman 27 dijelaskan adanya QUNUT dengan Dow ALLOHUMMAHDINII.....

5. halaman 57 khutbah jum'at, dua kali.

6. dzikir ba'da sholat pada halaman 40-42, dengan bacaan sbb:

- astaghfirullohah adziim alladzii paar ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum waatuubu ilaiih... 3 Kali

- allohumma antassalam.... 3 Kali

- subhaanalloh 33 Kali

- allohu Akbar 33 Kali

- alhamdulillah 33 kali

YANG MEMBUTUHKAN BUKUNYA SILAHKAN

DOWNLOAD DISINI

3 comments:

  1. kalau kita memahami pokok permasalahan, dan mengerti perbedaan madzhab yang 4. saya rasa perbedaan kecil ini tak perlu dibesar2kan. ingatlah, perbedaan itu rahmat. syi'ah yang jelas-jelas non muslim mulai aktif menyerang Indonesia. mari saudara muslim BERSATU....

    ReplyDelete
  2. Sesungguhnya yang sering terjadi konflik itu di level bawah (Horizontal)...tapi alhamdulillah sekarang NU banyak mengadakan kajian2 /taklim yang bersifat spesifik...nggak seperti dulu yang isinya hanya masalah2 umum, sekarang ada kajian kitab2 hadist & tafsir...sehingga level horizontal makin paham...kecuali yang fanatik buta terhadap satu kyai saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alkhamdulillah, di NU ulama dan kyainya sangat banyak , dan sungguh mencerahkan, cintai tanah air,, sangat menyejukkan

      Delete

komentar anda akan sangat berarti